KARYA FIKSI KU (Mafia Siblings)
Halo semuaa, kali ini aku akan menjelaskan dan menyampaikan ide-ide ku untuk karya fiksi yang akan ku buat.
Tema dan spoiler :
Cerita ini adalah cerita dengan tema yang misterius. Menceritakan tentang kisah keluarga mafia. Ada seorang kakak adik yang memiliki IQ diatas rata-rata. Mereka merupakan seorang mafia. Mereka kehilangan kedua orang tuanya secara tiba-tiba lalu mereka akan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Tokoh :
Lee Jun-Hyuk = Seorang remaja kelas 3 SMA yang merupakan kakak dari Lee Jun-yi. Jun-Hyuk adalah seorang murid yang terkenal sangat dingin dan cuek di sekolahnya, padahal sebenarnya ia adalah orang yang penyayang. Ia juga terkenal karena visualnya yang sangat tampan, sehingga Jun-hyuk ini sangat digemari banyak perempuan di sekolahnya. Semenjak kehilangan kedua orang tuanya Jun-hyuk sangat memprioritaskan dan menyayangi Jun-yi lebih dari apapun itu.
Lee Jun-Yi = Jun-yi adalah remaja kelas 1 SMA yang merupakan adik dari Jun-Hyuk. Sama seperti kakanya, Jun-yi adalah murid yang memiliki sifat dingin, tapi jika di rumah dia sangatlah berbeda (sangat aktif dan cerewet). Selain itu, ia juga dikenal memiliki visual bak bidadari, karena hal itu ia memiliki banyak sekali fanboy di sekolahnya. Jun-yi bersekolah di sekolah yang sama dengan oppa-nya. Perbedaan Jun-yi dengan Jun-hyuk hanyalah satu, yaitu Jun-yi sangat senang membuat kericuhan baik di sekolah maupun di mansion, sedangkan Jun-hyuk sangat mencintai ketenangan tanpa gangguan apapun. Karena itu, mereka berdua sering berselisih, tetapi walaupun sering berselisih mereka tetap menyayangi satu sama lain lebih dari apapun.
Lee Nam-gil = Nam-gil adalah ayah dari Jun-hyuk dan Jun-yi. Ia sangat mencintai keluarganya. Baginya keluarga adalah prioritasnya. Memiliki sifat tegas, penyayang, dan dingin dengan orang yang belum dikenalnya. Juga merupakan seorang mafia. Memiliki sebuah perusahaan besar yang membuat dia juga merupakan seorang CEO.
Lee In-na/Nyonya Lee = In-na adalah ibu dari Jun-hyuk dan Jun-yi. Sama seperti suaminya, In-na sangat menyayangi semua keluarganya. Memiliki sifat penyabar, penyayang, dan tegas. Sama seperti suaminya, ia juga seorang mafia.
Lee Nam-joo = Nam-joo adalah adik laki-laki Nam-gil. Ia adalah kembaran dari Nam-yoo. Nam-joo merupakan om dari Jun-hyuk dan Jun-yi. Memiliki visual yang sangat tampan. Sering berselisih sengan kembarannya yaitu Nam-yoo. Ia juga merupakan seorang CEO.
Lee Nam-yoo = Nam-yoo adalah adik perempuan Nam-gil dan kembaran Nam-joo. Dia adalah tante dari Jun-hyuk dan Jun-yi. Memiliki sifat yang sangat cerewet dan galak tapi perhatian.
Jung In-jeon = In-jeon adalah kakak laki-laki dari In-na. In-jeon adalah seseorang yang dingin, tegas, dan keras kepala. Ia sendiri juga merupakan mafia yang kejam. Sangat menyayangi Jun-hyuk dan Jun-yi. In-jeon juga akan ikut mencari tahu tentang kasus hilangnya In-na dan Nam-gil bersama Jun-hyuk dan Jun-yi.
Jung Hyuk-yoo = Hyuk-yoo adalah ayah dari In-na dan In-jeon. Memiliki sifat licik, kejam, keras kepala, dan pemarah. Ia dan istrinya merupakan pasangan antagonis. Hyuk-yoo dan istrinya juga merupakan sepasang mafia senior.
Jung Na-yoon/Nyonya Jung = Na-yoon adalah istri dari Hyuk-yoo dan ibu dari In-na dan In-jeon. Hampir mirip dengan suaminya ia juga seseorang yang licik dan kejam.
Lee Jong-Gug = Jong-gug adalah ayah dari Nam-gil. Seorang mantan mafia yang sekarang memiliki perusahaan. Ia memiliki sifat yang setia, penyayang, dan lumayan keras kepala. Jong-gug memiliki konflik dengan orang tua In-na dan In-jeon. Penasaran masalah apakah itu? baca sampai akhir
Lee Mi-Rae/Nyonya Lee = Mi-rae adalah istri dari Jong-gug dan ibu dari Nam-gil. Mi-rae juga merupakan mantan mafia. Ia memiliki sifat penyabar dan penyayang. Bersama dengan suaminya, Mi-rae juga terlibat masalah dengan orang tua In-na.
Kim Sung-yoon = Sung-yoon adalah ayah dari teman baik Jun-yi, yaitu Soo-na. Ia adalah orang yang ambisius, keras kepala, namun sangat menyayangi Soo-na semenjak istrinya meninggal dunia.
Kim Tae-yong = Tae-yong adalah remaja seumuran Jun-hyuk yang merupakan tangan kanan Hyuk-yoo dan Na-yoon. Ia satu sekolah dengan Jun-hyuk. Tae-yong disuruh Tuan Jung dan Nyonya Jung untuk memata-matai pergerakan Jun-Hyuk dan Jun-yi. Sebenarnya ia melakukan semuanya karena paksaan ekonomi keluarganya. Ibunya sedang sakit parah sedangkan ayahnya hanya kerja kecil-kecil an, maka dari itu ia menerima kerja untuk Tuan Jung walaupun ia tau itu salah tapi ia lebih mementingkan ibunya.
Han Joo-an = Joo-an adalah suruhan Nam-gil. Ia disuruh untuk menjaga Jun-hyuk dan Jun-yi di mana pun itu. Jadi setiap Jun-hyuk dan Jun-yi ke sekolah Joo-an pasti akan selalu mengikuti mereka untuk mengawasi tanpa mereka ketahui. Dia memiliki sifat setia dan tidak pernah membangkang.
Lee Dae-ho = Ia adalah anak dari Nam-joo dan istrinya. Dae-ho adalah sepupu Jun-hyuk dan Jun-yi. Sekelas dengan Jun-Hyuk. Ia juga memiliki IQ dan visual diatas rata-rata, gara-gara itu Dae-ho juga bernasib sama seperti Jun-hyuk yaitu ia sama-sama digemari banyak perempuan di sekolah. Memiliki sifat yang sangat sama dengan Jun-hyuk.
Kim Soo-na = Soo-na adalah teman terbaik Jun-yi. Ia sangat menyayangi Jun-yi seperti adiknya sendiri. Soo-na sangat takut kalau ia melihat aksi kekerasan. Soo-na juga merupakan murid centil yang sok cute.
Penasaran kisah mereka? baca sampai akhir ya-!
Notes : Oh iya di cerita ini akan ada beberapa kata-kata korea yang akan aku eja dengan alfabet... Beberapa kata-kata yang akan muncul adalah
- Eomma = Ibu
- Appa = Ayah
- Oppa = Senior laki-laki/Kakak laki-laki
- Yeobo = Sayang
- Yeo-dongsaeng = Adik perempuan
- Harabeoji = Kakek
- Halmeoni = Nenek
- Imo= Tante
- Samchon = Om
- Chingu = Teman/Sahabat
- Ireona = Bangunlah
- Jinjja = Yang benar saja
- Arasseo = Baiklah
- Gomawo/Gamsahabnida = Terima kasih
- Gwaenchana = Tidak apa-apa
- Nado = Aku juga
- Mwoya = Apa?
- Waeyo/Wae = Kenapa?
- Nee = Iya
- Aniyo/Ani = Tidak
- Kajja = Ayo
- Mianhae/Mian = Maaf
- Namja/Nj = Laki-laki
- Yeoja/Yj = Perempuan
- Seonsaeng = Guru
- Eonni = Kakak perempuan
Cerita :
*Flashback saat sebelum orang tua Jun-hyuk dan Jun-yi menghilang*
*Pagi*
*Jun-yi pov*
Jun-yi bangun pada jam 6.30, lalu ia bersiap-siap untuk sekolah di jam 7.15. Setelah selesai siap-siap ia turun di jam 6.45 untuk sarapan.
Jun-yi : "Pagi eomma, pagi Appa!"
In-na : "Pagi anak eomma yang cantik"
Nam-gil : "Pagi juga anak appa yang pintar"
Jun-yi : hehe *cengengesan* batin "kok oppa belum turun yah?"
In-na : "Jun-yi sayang, oppa mu mana kok belum turun?"
Jun-yi : "Iya juga ya eomma, Jun-yi cek ke atas dulu yah, takutnya oppa belum bangun"
In-na : "Oke sayang"
Jun-yi bergegas menuju kamar oppanya. Saat sampai ia mengetok pintu tiga kali namun tetap tidak ada jawaban. Akhirnya ia membuka pintu. Betapa terkejutnya dia menemukan oppanya yang masih tertidur pulas.
Jun-yi : "Yaakkk oppaaaa!! Oppa Ireonaaaa!!"
*Jun-yi berteriak dengan suara cemprengnya.*
Jun-hyuk : "Haisshhh, jinjja Jun-yi-yaaa kau sangat mengganggu mimpi indahku"
Jun-yi : " Huh, terserah oppa lah, Jun-yi pokoknya hanya ingin mengingatkan kalau INI SUDAH JAM 6.48"
Jun-hyuk : "Hah?! Jinjja ini sudah jam 6.48?!?! eoh, arasseo aku akan bersiap-siap"
*Jun-hyuk lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi kilat.*
Jun-yi : "ih, giliran di bilang sudah jam berapa baru lari kayak kucing kena air"
Jun-yi akhirnya turun kebawah dengan perasaan kesal dengan oppanya.
In-na : "Eh Jun-yi udh turun lagi, mana oppamu sayang?"
Jun-yi : "Kebonya tadi masih tidur eomma, sekarang lagi mandi huh"
In-na : "Loh, kok kebo? emg knp sayang?"
Jun-yi : "Jun-yi kesel ma, oppa dibangunin susaahh banget kayak kebo, oh iya ma appa kemana?"
In-na : "Appa ada di depan lagi nerima telfon sayang"
Jun-yi : "Oh, oke ma"
*Tiba-tiba Nam-gil datang*
Nam-gil : "Ada yang kangen nih ya sama appa"
Jun-yi : "Hehe iya appa"
*Jun-hyuk akhirnya datang dengan tergesa-gesa*
Jun-hyuk : "Pagi semua"
Nam-gil : "Pagi juga anak appa yang ganteng"
In-na : "Pagi sayang"
Jun-yi : "Yahaa, akhirnya kebo turun"
Jun-hyuk : "Kebo, kebo, kepalamu kebo" *cemberut*
In-na : "Haduh, udah udah ga selesai selesai nanti"
Jun-hyuk : "Tau tuh eomma Jun-yi yang mulai"
Jun-yi : "Kok saya ya?!?!?!"
Nam-gil : "Udah udaahh, ayok sarapan nanti telat lagi"
Mereka sarapan pagi bersama. Setelah sekiranya 7 menit akhirnya mereka selesai sarapan. Lalu Jun-hyuk dan Jun-yi berpamitan dengan ayah dan ibu mereka untuk pergi ke sekolah dengan supir.
Jun-yi : "Eomma, appa kita pamit yahh"
Jun-hyuk : "Iya eomma appa"
In-na : "Iya sayang, hati-hati yah dijalan"
Nam-gil : "Iya sayang, semangat sekolahnya"
Jun-yi : "Oke eomma appa, bye bye, love you <3"
Jun-hyuk : "Bye eomma appa"
In-na & Nam-gil : "Bye sayang"
*Jun-yi dan Jun-hyuk pun berangkat*
In-na : "Yeobo, sebenarnya tadi itu telfon dari siapa sih?"
Nam-gil : "Aku juga tidak tau, nomor tidak dikenal menyampaikan ancaman"
In-na : "Huh, lagi lagi nomor tidak dikenal, sudah terlalu sering kamu mendapat telfon dari nomor tidak dikenal"
Nam-gil : "Iya, aku takut jika orang itu akan menyakiti ataupun menyelakai Jun-hyuk maupun Jun-yi untuk mengancam kita"
In-na : "Iya aku juga yeobo, kalau begitu aku suruh Joo-an untuk menyusul mobil Jun-hyuk dan Jun-yi, kau siap-siap untuk ke kantor yaa"
Nam-gil : "Iya yeobo, gomawo"
In-na : "eoh, gwaenchana"
*In-na pun menghampiri Joo-an di halaman belakang*
*In-na pov*
In-na : "Joo-an"
Joo-an : "Iya nyonya, ada apa?"
In-na : "Kamu tolong berangkat sekarang untuk menyusul dan mengawasi Jun-hyuk dan Jun-yi ya"
Joo-an : "Oh baik nyonya, kalau begitu saya pamit ya"
In-na : "Iya hati hati"
Joo-an : "Baik nyonya"
*Joo-an pun berangkat untuk menyusul Jun-hyuk dan Jun-yi*
*Nam-gil selesai siap-siap*
Nam-gil : "Yeobo, aku berangkat dulu ya"
In-na : "Iya hati hati di jalan loh"
Nam-gil : "Of course, byee, love you <3"
In-na : "Yes honey, love you too"
*Nam-gil pun berangkat dengan supirnya*
In-na : "Huh semoga hari ini tidak terjadi apa-apa"
*In-na masuk ke mansion untuk melakukan kegiatan sehari-harinya*
*Di sekolah Jun-hyuk dan Jun-yi*
*Jun-hyuk pov*
Jun-hyuk : "Dah sana masuk kelas"
Jun-yi : "Iya iya tau kali, dah ya bye, love u"
Jun-hyuk : "Hmm, nado"
*Mereka masuk kelas masing-masing*
*Saat jam istirahat*
*Jun-yi pov*
Jun-yi : "Akhirnyaa istirahat"
Soo-na : "Hellooo chinguu"
Jun-yi : "Hmm, wae?"
Soo-na : "Gwaenchana?"
Jun-yi : "Eoh"
Soo-na : "Mau ke kantin ga?"
Jun-yi : "Eoh, ayo"
Soo-na : "Owkiee, ayo" *menarik-narik tangan Jun-yi*
Jun-yi : "Iya-iyaa"
*Di kantin*
*Jun-yi dan Soo-na duduk*
Soo-na : "Kamu mau makan apa? aku pesankan"
Jun-yi : "Hmm, rabokki dan susu stroberi saja lah, gomawo"
Soo-na : "Oke, no problem chingu"
*Soo-na memesan makanan untuk mereka berdua*
*5 menit kemudian akhirnya Soo-na kembali dengan makanannya*
Jun-yi : "Waahh gomawoo bestiieee"
Soo-na : "Eoh, gwaenchana"
*Tiba-tiba ada yang memanggil Jun-yi*
XXX : "Jun-yi yaa~"
Jun-yi : "Eoh, oppa, waeyo?"
Jun-hyuk : "Nothing, cuman manggil"
Jun-yi : "Aishh, oke"
Jun-yi : "Eoh, apakah itu Dae-ho oppa?"
Dae-ho : "Iya, hehehe halo Jun-yi"
Jun-yi : *memeluk dae-ho* "Waahh oppa, sudah lama aku tidak melihatmu"
Dae-ho : "Hehe iya minggu kemarin oppa ikut appa (Nam-joo)ke Jepang untuk melihat kondisi perusahaan"
Jun-yi : "Owh arasseo"
Dae-ho : *melepas pelukan* "Kajja kita makan bersama"
Jun-yi : "Kajjaaa, Jun-yi sudah lapar"
*Setelah 10 menit mereka selesai makan siang*
Jun-yi : "Yaudah oppa, kalo gitu Jun-yi sama Soo-na balik ke kelas dulu yaah"
Dae-ho : "Iya bayii"
Jun-Hyuk : "Hmm" batin "bayi dari mana coba, bayi dari kolong jembatan kali"
*Mereka kembali ke kelas masing-masing*
Skip
*Bel pulang akhirnya bunyi*
*Jun-yi pov*
Jun-yi : "Yuhuu, akhirnyaaa"
Soo-na : "Yey, finally selesaaii"
Jun-yi : "Soo-na mau pulbar (pulang bareng) ga?"
Soo-na : "Mau boss hehe"
Jun-yi : "Haha, yok lah gass"
*Di lobby sekolah Jun-yi bertemu dengan Oppanya dan Dae-ho*
Jun-yi : "Annyeong oppa"
Jun-hyuk : "Hmm, wae?"
Jun-yi : "Ih dasar kulkas, kajja pulang"
Jun-hyuk : "Kulkas dari mana jelas-jelas manusia" *cemberut*
Jun-yi : "Iya iya oppa nya Jun-yi yang paling ganteengg, ayo pulang"
Jun-hyuk : "Gitu dong, yok, eh Soo-na juga ikut pulang bareng ya?"
Soo-na : "Hehe iya oppa, gwaenchanayo?"
Jun-hyuk : "Iya gpp lah, Dae-ho juga ikut ke mansion ya Jun-yi, ada Nam-joo samchon dan Nam-yoo imo di mansion"
Jun-yi : "Wahh, okee"
*Akhirnya mereka mengantarkan Soo-na dulu ke rumah nya lalu lanjut ke mansion*
*Joo-an juga ikut menyusul untuk pulang*
Skip
*Sampai rumah*
Jun-yi : "Eommaa appaaa, Jun-yi pulang"
In-na : "Wah anak-anak eomma udah pulang"
Jun-yi : "Hehe, oh iya eomma, Nam-joo samchon dan Nam-yoo imo mana eomma?"
In-na : "Ada tuh di ruang tamu lagi ngobrol sama appa"
Jun-yi : "Oh okii"
In-na : "Eh ada Dae-ho juga"
Dae-ho : "Iya imo, udah lama ga ketemu ya"
In-na : "Iya nak, sekarang kamu udah remaja"
Dae-ho : "Hehe"
*Jun-hyuk kesal karena di abaikan, langsung naik ke atas*
Jun-yi : "Eh ada yang di kacangin nih wkwk"
Jun-hyuk : *tidak menjawab langsung naik ke kamarnya*
In-na : "Oh iya lupa ada Jun-hyuk, sayang jangan cemberut gitu ih"
Jun-hyuk : *Tetap tidak menjawab*
Dae-ho : "Bro, udah gede masih aja kayak bocil lu"
Jun-hyuk : "Idup gw juga, serah gw lah"
In-na : "Nanti kalo udh selesai bersih-bersih turun ya ganteng kumpul sama samchon and imo"
Jun-hyuk : "Arasseo eomma"
Jun-yi : "Yaudah eomma kalo gitu Jun-yi bersih-bersih dulu ya"
In-na : "Iya sayang"
*Jun-yi naik ke kamar*
In-na : "Oh iya Dae-ho kalo kamu mau bersih-bersih juga pake aja kamar mandi di kamar Jun-hyuk, terus pinjem aja bajunya"
Dae-ho : "Ahaha, oke imo"
In-na : "Arasseo"
*Setelah sekitar 20 menit mereka bertiga akhirnya turun untuk kumpul bersama*
Jun-yi : "Samchoonn imooo" *peluk nam-joo terus nam-yoo* "Jun-yi kangeenn banget sama kalian hehe"
Nam-yoo : "Hehe iya sayang imo juga kangeen banget sama kamu"
Nam-joo : "Samchon juga ga kalah kangen sama kamu sayang :P"
Nam-joo : "Sini peyuk lagii"
Nam-yoo : "Sini sama imo ajaa"
Nam-joo : "Heh saya duluan ya mba misi"
Nam-yoo : "Serah, sini Jun-yii"
Jun-yi : "Oemjiii imo samchon udah cukup" *peluk mereka berdua* "Dah tuh"
Nam-gil : "Aigoo, kalian ini masih suka saja bertengkar"
Nam-yoo & Nam-joo : "Hehe mian hyung/oppa"
Skip Dae-ho, Nam-joo, istrinya Nam-joo, dan Nam-yoo pulang
Nam-gil : "Waw, capek yah, ya udah kalo gitu kalian tidur ya udah malem nih"
Jun-hyuk : "Arasseo appa"
Jun-yi : "Oke appa, babayy eomma appa"
In-na & Nam-gil : "Bye sayang"
Skip 5 hari kemudian
Nam-gil dan In-na harus ke Australia untuk mengurus perusahaan di sana.
Jun-yi : "Aaaaa eommaa kenapa mendadak sekali eoh?"
In-na : "Mianhae sayang eomma juga kaget kalau tiba-tiba perusahaan di sana ada masalah"
Nam-gil : "Mian ya Jun-yi, Jun-hyuk. Jun-hyuk jaga adikmu baik-baik ya"
In-na : "Jun-hyuk waeyo?"
Jun-hyuk : *bengong* "eoh eomma, nee arasseo aku akan menjaga Jun-yi dengan baik"
In-na : "Ya udah kalo gitu, mungkin kita akan balik setelah 1 minggu ya sayang"
Jun-yi : *menangis* hiks hiks hikss "arasseo"
Nam-gil : "Udah ya sayang jangan nangis"
Jun-yi : "Arasseo appa"
In-na : "Joo-an kami titip Jun-hyuk dan Jun-yi ya"
Joo-an : "Baik nyonya"
In-na & Nam-gil : "Bye byeee, love you all 😘"
Jun-yi : "Love you too eomma appaaaa-!!"
Jun-hyuk : *hanya melambaikan tangan*
Kira-kira ada apa sih sama Jun-hyuk??
Oke kita flashback 5 hari lalu setelah kedatangan Nam-joo dan Nam-yoo
*Flashback 5 hari lalu*
*Jun-hyuk pov*
Aku sedang berjalan untuk mengambil tas sekolahku yang tertinggal di ruang tamu. Untuk ke ruang tamu aku harus melewati kamar eomma dan appa. Tidak sengaja, aku mendengar eomma dan appa sedang berbicara serius.
~Percakapan In-na dan Nam-gil di kamar~
In-na : "Yeobo jadi bagaimana kita akan menghadapi semua telfonan dari nomor misterius itu?"
Nam-gil : "Kita harus secepatnya mencari tahu siapa sebenarnya orang yang berani mengganggu kita"
In-na : "Nee yeobo"
Nam-gil : "Ya sudah kalau gitu kita tidur yuk besok kita pikirkan kembali"
Aku sangat kaget mendengar percakapan mereka. Nomor misterius apa yang dimaksud?!?! Apakah nomor yang sama dengan yang waktu itu menelpon HP appa saat appa di kamar mandi? (kejadian lalu)
*Back to sekarang*
Jun-yi : "Huhuu oppa sekarang kita sendiri"
Joo-an : "Masih ada oppa Joo-an disini kok ahaha"
Jun-yi : "Iya iyaa"
Joo-an : *melihat jun-hyuk yang dari tadi terlihat gelisah* "Jun-hyuk yaa waeyo?"
Jun-hyuk : "Eon, ani hyung gwaenchana" *lalu ia masuk ke dalam*
*3 hari kemudian*
*Di sekolah*
*Jun-hyuk pov*
Dae-ho : "Waeyo Jun-hyuk~ii?"
Jun-hyuk : "Aniyo, gwaenchana"
Jun-hyuk : "Gw ke toilet dulu ya"
*Di toilet*
Jun-hyuk : "Huh ada apa dengan ku ini? dari kemarin aku selalu memikirkan percakapan eomma dan appa waktu itu juga nomor misterius itu, Aaaahh terserah lah nanti kalo eomma dan appa pulang aku akan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi"
*Saat mau keluar dari kamar mandi*
*Bunyi telfon dari HP Jun-hyuk*
Jun-hyuk : "Eoh, apa ini?"
*mengangkat telfon dari nomor tak dikenal*
Jun-hyuk : "Siapa ya?"
XXX : "Tidak perlu tau, saya hanya ingin menyampaikan kalau orang tua mu dalam bahaya"
Jun-hyuk : "APA-APAAN INI?!?! Siapa kau?? Apa yang terjadi dengan orang tua ku??"
XXX : "Hahaha, kau akan segera tau nak"
Jun-hyuk : "Yakk jawab dulu siapa-" *telfon mati*
Jun-hyuk : Batin "SIAL, YA TUHAANN UJIAN APALAGI INIII??"
*Jun-hyuk kembali ke kelas*
Jun-hyuk : "Dae-ho yaa, gw minta tolong bilang ke gurunya kalo gw tiba-tiba sakit ya, trs bilangin ke Jun-yi untuk cepet pulang juga ya"
Dae-ho : "Loh lu kenapa bro?"
Jun-hyuk : "Nanti gw ceritain, gomawo"
*Jun-hyuk ambil tas lalu pulang*
*Skip sampai*
Jun-hyuk : "Joo-an hyunggg"
Joo-an : "Eoh, waeyo Jun-hyuk~aaaa?"
Jun-hyuk : "Tolong jelaskan padaku apa yang-"
*Tiba-tiba Jun-yi pulang*
Jun-yi : "Oppa, waeyo?"
Jun-hyuk : "Hari ini oppa menerima telfon dari nomor tak dikenal, orang itu bilang kalau orang tua kita dalam bahaya, sekarang aku minta penjelasanmu Joo-an hyung"
Jun-yi : "MWOO?? Ya tuhan apa yang terjadi?"
Joo-an : "Boleh aku lihat nomor itu?"
*Jun-hyuk menunjukkan histori panggilannya*
Joo-an : Batin "nomor yang sama dengan yang waktu itu menelpon tuan lee"
Jun-hyuk : "Hyung apa yang sebenarnya terjadi??"
Joo-an : "Arasseo aku akan menceritakannya, sebenarnya dari 1 bulan yang lalu orang tua kalian terus diteror dengan telfonan dari nomor yang menelfonmu tadi. Hyung sangat yakin kalau yang menelfon adalah dari kakek dan nenek kalian"
Jun-yi : "Hah kakek dan nenek yang mana??"
Joo-an : "Yang ku maksud adalah Tuan Hyuk-yoo dan Nyonya Na-yoon"
Jun-hyuk : "Lalu?"
Joo-an : "Dulu tuan Hyuk-yoo ayah dari eomma kalian adalah teman baik tuan Jong-gug yang merupakan ayah dari appa kalian"
Jun-yi : "Lalu apa yang terjadi oppa?"
Joo-an : "Karena sebuah penghianatan akhirnya mereka bermusuhan*
Jun-hyuk : "Siapa yang menghianati hyung?"
*Flashback saat terjadi konflik antara Hyuk-yoo dan Jong-gug*
Jong-gug : "Yaa, Hyuk-yoo apa yang kau lakukan eoh??"
Hyuk-yoo : "Mianhae Jong-gug~aa sebenarnya aku selama ini berpura-pura untuk menjadi temanmu padahal aku sedang memata-mataimu. Aku dan istriku sangat iri dengan semua kekayaanmu, selain itu aku juga tau kalau ternyata selama ini keluargamu lah yang sudah membuat eomma ku celaka. Maka dari itu, tolong segera berikan akta pendirian perusahaan mu"
Na-yoon : "Serahkan saja cepaatt"
Jong-gug : "Aku tidak mencelakai eommamu Hyuk-yoo yaa, kita sedang di adu domba dan aku tidak akan menyerahkan dokumen penting itu semudah itu Hyuk-yoo"
Hyuk-yoo : *mengancam akan membunuh Mi-rae yang sedang mengandung Nam-yoo dan Nam-joo* "Bagaimana jika sekarang Jong-gug~aa apa kau masih lebih memilih perusahaan mu dan tetap berbohong hmm?"
Jong-gug : "Hyuk-yoo kumohon jangan sakiti istri dan anakku, kau boleh mengambil dokumennya, ambillah, dokumennya ada di brankas itu kodenya 178562"
Hyuk-yoo : *melepaskan Mi-rae* "Arasseo, gomawo Jong-gug ah"
Jong-gug : *memeluk istrinya* "Kau benar-benar pengkhianat Hyuk-yoo~yaaa!!!! Perlu kau ingat bahwa aku tidak pernah mencelakai eomma mu!"
Hyuk-yoo : "Terserah kau mau bilang apa, bye" *Hyuk-yoo pergi meninggalkan Jong-gug dengan istrinya*
Mi-rae : "Kita harus bersabar yeobo"
Jong-gug : "Iya sayang"
*Back to now*
Joo-an : "Lalu setelah kejadian itu tuan Jong-gug membangun perusahaan lalu membalaskan dendamnya dengan menghasut pasa klien di perusahaan tuan Hyuk-yoo agar mereka mencabut saham mereka. Pada saat itu tuan Hyuk-yoo sempat merasakan bagaimana rasanya bangkrut. Maka dari itu, sekarang mereka bermusuhan. Jadi begitu ceritanya itu berdasarkan yang aku dengar dari nyonya dan tuan"
Jun-yi : "Ya tuhaann, sungguh aku tidak menyangka halmeoni Na-yoon dan harabeoji Hyuk-yoo sangat jahat" *menangis*
Jun-hyuk : "Lalu mengapa orang yang menelponku tadi bilang kalau eomma dan appa dalam bahaya? kan mereka tidak ada sangktu pautnya"
Joo-an : "Tentu ada, dulu appa dan eomma mu adalah teman dekat, lalu mereka menjalin hubungan, dan akhirnya eomma kalian ingin mempertemukan kedua orang tua mereka untuk merestui hubungan mereka. Disitu tuan Jong-gug sangat kaget ternyata laki-laki yang sudah mengambil hati putrinya adalah darah daging dari orang yang sangat ia benci. Karena itu mereka melarang keras hubungan mereka, namun cinta appa mu kepada eomma mu sangatlah besar, dan akhirnya mereka menikah secara diam-diam. Lalu mungkin sekarang tuan Hyuk-yoo baru menyadari kalau putrinya menikah dengan darah daging musuhnya. Itu juga sebabnya kalian tidak pernah dipertemukan dengan tuan Hyuk-yoo dan nyonya Na-yoon.
Jun-hyuk : "Lalu apa itu berarti halmeoni Mi-rae dan harabeoji Jong-gug merestui eomma dan appa?"
Joo-an : "Nee, mereka merestui eomma dan appa kalian setelah mengetahui kalau appa kalian tidak jahat seperti musuhnya"
Jun-hyuk : "Petanyaan terakhirku adalah siapa yang meng-adu domba harabeoji Hyuk-yoo dengan harabeoji Jong-gug?
Joo-an : "Ia adalah orang yang dulu merupakan musuh bisnis dari tuan Jong-gug, yaitu Kim Sung-yoon. Ayah dari teman Jun-yi, Kim Soo-na."
Jun-yi : "Aigoo Soo-na tidak pernah berkata apapun kepada ku, lalu apa yang terjadi dengan appa dan eomma?"
Joo-an : "Aku tidak tau apa yang terjadi disana, kita tunggu saja sampai satu minggu"
Jun-hyuk : "Arasseo hyung, gomawo untuk informasinya"
Joo-an : "Tidak perlu, harusnya aku meminta maaf karena memberitahu kalian terlambat"
Jun-yi : "Aniyoo, gwaenchana oppa"
*Keesokkan harinya*
*Di sekolah*
*Jun-yi pov*
Jun-yi : "Soo-na yaa, apa benar appa mu adalah Kim Sung-yoon?
Soo-na : "Eoh, benar, memang kenapa?"
Jun-yi : "Jadi seperti ini" *menceritakan apa yang Dae-ho ceritakan* "Apa kau tau perihal tersebut?"
Soo-na : "Ya ampun aku tidak tahu kalau ayah ku sejahat itu, aku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang itu"
Jun-yi : "Eohh arasseo, jangan bilang apapun kepada appa mu yah"
Soo-na : "Nee arasseo"
*Setelah satu minggu dari kepergian In-na dan Nam-gil*
Jun-yi : "Oppaa, kenapa eomma atau appa tidak ada kabar sama sekalii??" huhuuu *menangis*
Jun-hyuk : "Oppa juga tidak tahu, eomma dan appa juga tidak mengabari oppa sama sekali"
Jun-yi : "Aigoo, lalu bagaimana ini oppa? aku takut kalau sesuatu terjadi pada eomma dan appa"
Jun-hyuk : "Huuhh, tidak akan ada yang terjadi sayang, sudah kita berangkat ke sekolah yuk"
Jun-yi : *menhapus air mata nya* "Arasseo oppa"
*Berangkat ke sekolah*
*Skip Sampai di sekolah*
*Turun dari mobil*
Namja 1 : "Ya tuhaann, betapa cantiknya pacarku yang satu ini"
Namja2 : "Pacar-pacar pala kau pacar, dia bukan pacarmu, mulailah hidup secara asli jangan meng-halu teross"
Namja 3 : "Cukup kalian berduaa, dia adalah jodoh ku titik.
Namja 4 : "Kalian ini kerjaannya halu terus"
Yeoja 1 : "Aigoo, pangeranku sangat tampaann"
Yeoja 2 : "Dia adalah pangeranku asal kau tau"
Yeoja 3 : "Sudah cukup dia adalah takdirku titik"
Yeoja 4 : "Apa menariknya sih si Jun-hyuk?"
*tanpa mereka sadari Jun-hyuk jalan menuju mereka*
Jun-hyuk : "Aku adalah pangeran dari putri Jun-yi asal kalian tahu"
Yeoja 1,2,3 : "AAAAAAAAAAAAAA Jun-hyuk OPPAAA SARANGHAAEEE!!"
*Bel masuk kelas berbunyi*
Jun-hyuk : "Kau masuk kelas sana"
Jun-yi : "Eoh arasseo, byee saranghae"
Jun-hyuk : "Hmm, nado saranghae"
*mereka masuk ke kelas masing-masing*
*Skip*
*Bel istirahat berbunyi*
*Jun-hyuk pov*
Dae-ho : "Broo, sebenarnya di hari lo pulang lebih cepet itu kenapa si? gw kepo tau"
Jun-hyuk : "Iye, ada masalah di keluarga gw, ceritanya gini" *menceritakan semuanya* "gituu"
Dae-ho : "Ampun, ko bisa gitu si bro?"
Jun-hyuk : "Ya gw juga ga tau cug. Au ah gw pusing ke toilet dulu ye."
Dae-ho : "Ashiap"
*Di toilet*
*Ada pesan masuk ke ponsel Jun-hyuk*
Isi pesan : *foto kedua orang tuanya sedang di ikat pada suatu pilar di gedung tua*
dengan caption : "lihat ini, orang tua mu dalam bahaya nak, mungkin tidak akan bisa pulang"
Jun-hyuk : Batin "SIALAN, APA YANG ORANG GILA INI LAKUKAN KEPADA ORANG TUA KU!!!"
*Jun-hyuk mencoba untuk video call orang itu namun entah mengapa nomor itu seperti sudah tidak aktif, ia langsung bergegas ke kelas Jun-yi*
*Taeyong pov*
*Di telfon*
Taeyong : "Rencananya berjalan dengan lancar bos"
Hyuk-yoo : "Baguss"
*Back to Jun-hyuk pov*
*Sampai di kelas Jun-yi*
Jun-hyuk : "Permisi, apakah Lee Jun-yi boleh saya jemput pulang? karena ada urusan yang sangat penting"
Guru : "Baik jika memang sangat penting urusannya silahkan"
Jun-hyuk : "Gamsahabnida"
Jun-yi : Waeyo oppa?"
Jun-hyuk : "Sudah jangan banyak omong ayo cepat"
Jun-yi : "Eoh Arasseo"
*Saat sudah diluar kelas*
Jun-hyuk : *memperlihatkan foto yang tadi ia dapat, tanpa berbicara apapun*
Jun-yi : *menangis* "eomma appa hiks hiks hikss"
Jun-hyuk : "Oppa akan mengirim beberapa orang untuk ke Australia dan mencari tahu tentang masalah ini"
Jun-yi : "Nee oppa"
*Tiba-tiba Jun-yi menabrak Taeyong*
Taeyong : "Aigo mianhae"
*tak sengaja Jun-yi melihat foto yang tadi dikirimkan ke oppanya di HP Taeyong*
Taeyong : "Jinjja mianhae"
Jun-yi : "Apakah kau anak buah Hyuk-yoo?"
Jun-hyuk : "Jun-yi~ya apa yang kau bicarakan kita tidak mengenalnya bagaimana kau bisa berkata kalau dia adalah anak buah orang gila itu eoh?"
Jun-yi : "Oppa aku melihat foto yang kau tunjukkan tadi di HP nya"
*Taeyong tiba-tiba berlari dengan cepat*
Jun-yi : "YAAAAA JANGAN LARI KAU" *mengejar taeyong*
Jun-hyuk : "Haishh" *ikut mengejar taeyong*
*Akhirnya Jun-yi berhasil menangkap Taeyong*
Taeyong : "Aishh, sial"
Jun-yi : "Apa benar kau adalah suruhan ataupun mata-mata yang disuruh oleh Hyuk-yoo?"
*Jun-hyuk datang*
Taeyong : Batin "aigo aku bingung mau menjawab apa, aku tidak bisa membuat eomma sengsara gara gara aku kehilangan pekerjaan ini"
Jun-hyuk : "Yaa apa benar hmm?"
Taeyong : "Nee, itu benar, maaf"
Jun-yi : "Mengapa kau minta maaf?"
Taeyong : "Aku melakukan ini semua karena paksaan kondisi ekonomi keluargaku, bisa dibilang jika aku adalah harapan satu-satunya untuk keluargaku"
Jun-yi : "Maksudmu?"
Taeyong : "Ibuku sakit parah, ayahku hanya mendapat upah sekitar 2 won (24 ribu) setiap harinya, maka dari itu aku terpaksa menerima pekerjaan ini walau aku tau aku salah"
Jun-hyuk : "Aishhh, arasseo, gwaenchana, apa kau mau bekerja dengan kami?"
Taeyong : "Jinjja, apakah boleh?" *senang*
Jun-yi : "Eoh, tapi jangan berkhianat"
Taeyong : "Nee aku janji"
Jun-hyuk : "Pekerjaanmu mudah hanya berpura-pura untuk tetapi menjadi anak buah Hyuk-yoo padahal aslinya kau sudah bersekongkol dengan kami, bagaimana?"
Taeyong : "Eoh arasseo"
Jun-yi : "Gajimu akan kita beri tiap minggu senilai 1 juta, lalu untuk pengobatan eommamu juga akan kita tanggung"
Taeyong : "WAAHH JINJJA GOMAWOYOO"
Jun-hyuk : "Hmm"
Jun-yi : "Sekarang aku tanya, sebenarnya apa yang dilakukan Hyuk-yoo pada eomma dan appa lalu apa rencananya untuk kedepan?"
Taeyong : "Eomma dan appa kalian disiksa di mansionnya di Australia, dia seperti sudah tidak menganggap eomma kalian sebagai anaknya, rencananya untuk selanjutnya adalah dia akan membawa orang tua kalian ke Hongkong, karen tuan Hyuk-yoo berpikiran kalau kalian akan berangkat ke Australia. Ia akan terus memindahkan posisi eomma dan appa kalian sampai kalian membawa akta pendirian perusahaan appa kalian. Hyuk-yoo benar-benar haus akan harta. Selain itu ia juga ingin kalian membawa musuh lamanya ke hadapannya yang berarti kalian harus membawa harabeoji Jong-gug ke Hongkong.
Jun-hyuk : "Mau apa dia dengan harabeoji Jong-gug??"
Taeyong : "Tentunya ia ingin melihat tuan Jong-gug memohon-mohon untuk melepaskan anak dan menantunya, ia pastinya juga mau menghasut klien-klien tuan Jong-gug agar tuan Jong-gug bisa merasakan apa yang dia rasakan waktu itu.
Jun-yi : "Kakekku benar-benar maniak harta, HAHAHA"
Tiba-tiba Jun-yi menemukan ide.
Jun-yi : "Oppa bagaimana kalau kita juga membawa appanya Soo-na untuk menjelaskan salah paham antara harabeoji-harabeoji kita?"
Jun-hyuk : "Adikku yang cantik ini memang pintar, baiklah, eh wait kita juga harus menghubungi orang yang sudah sangat berpengalaman Jun-yi~ssi"
Jun-yi : "Aha! aku tau siapa yang kau maksud, yasudah Taeyong oppa mari kita persiapkan rencana kita sampai matang"
Taeyong : "Kajja!!"
Jun-hyuk : "Samchon maukan kau membantuku?"
In-jeong : "Of course, apa itu boy?"
Jun-hyuk : "Jadi sebenarnya selama ini ada masalah di keluarga kami, ceritanya begini" *menceritakan semuanya termasuk rencananya*
In-jeong : "Bisa-bisanya kau tidak memberi tahu samchon mu ini huh"
Jun-hyuk : "Hehe mian samchon"
In-jeong : "Arasseo samchon akan segera ke mansion kalian"
*Jun-yi pov*
Jun-yi : "Permisi seonsaeng"
Guru : "Loh Jun-yi ssi kenapa kamu masih ada disini?"
Jun-yi : "Mian seonsaeng ternyata di urusan ini Soo-na juga terlibat, apakah boleh jika saya membawa Soo-na juga?"
Guru : "Haishhh, arasseo silahkan"
Jun-yi : "Gomawo seonsaeng"
*Diluar kelas bersama Soo-na*
Soo-na : "Ya Jun-yi ssi apa yang sebenarnya terjadi?"
Jun-yi : "Aku mau meminta pertolongan mu untuk membujuk ayah mu agar mau ikut dengan ku dan oppaku untuk menjelaskan salah paham di waktu dulu"
Soo-na : "Oh, Arasseo aku akan membujuknya"
Jun-yi : "Gomawoyo Soo-na~yaa, nanti kalau sudah berhasil bawa appa mu ke mansion ku yah"
Soo-na : "Okeyyy, gwaenchana"
*Jun-yi dan Jun-hyuk pulang ke mansion untuk bertemu dengan In-Jeong*
Jun-yi : "Samchoonn"
In-jeong : "Hai sayangg" *peluk Jun-yi* "Samchon rindu sekali dengan kamu Jun-yi~ssi"
Jun-yi : "Nadoo" *lepas pelukkan*
Jun-hyuk : "Ok, samchon jadi sesuai rencana yang sudah aku sampaikan ya"
In-jeong : "Okey, samchon sangat tidak menyangka kalau appa samchon sendiri bersikap seperti itu"
Jun-yi : "Aku juga tidak memercayainya samchon"
*Skip Soo-na datang ke mansion kel. Jung*
In-jeong : "Selamat datang tuan Kim"
Sung-yoon : "Terima kasih tuan Jung"
Jun-yi : "Tidak berpanjang lebar, apakah kau bersedia untuk berbicara jujur dihadapa tuan Hyuk-yoo tuan Kim?"
Sung-yoon : "Nee, saya sangat bersedia, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya dulu"
Jun-hyuk : "Baiklah, berarti harusnya sekarang anda sadar akan kesalahan anda ya tuan Kim"
Sung-yoon : "Nee, jinjja mianhae"
Jun-yi : "Jinjja gomawoyo Soo-na~yaa sudah membawa ayah mu kesini"
Soo-na : "Nee no problem, aku juga tidak ingin ayah ku masuk ke jalan yang salah"
*Skip satu hari sebelum berangkat ke Hongkong*
Jun-yi : "Apakah senjata kita sudah siap semua?"
Perancang senjata : "Sudah nyonya"
Jun-hyuk : "Baiklah kita masukkan semua ke tempatnya ya"
Pasukan : "Nee baik tuan"
Jun-yi : "Taeyong oppa apa sejauh ini tidak ada perubahan rencana?"
Taeyong : "Nee Jun-yi~ssi semua masih sama"
Jun-hyuk : "Samchon bagaimana apa barang-barang samchon sudah siap?"
In-jeong : "Sudah siap semua boss"
Jun-hyuk : "👍"
*Hari mereka berangkat ke Hongkong*
*Di pesawat*
Jun-yi : "Oppa aku takut rencana kita gagal"
Jun-hyuk : "Ani tenang saja, tidak akan gagal oke, eomma dan appa pasti juga baik-baik saja"
Jun-yi : "Arasseo"
*Landing*
*Sudah sampai area markas tuan Hyuk-yoo*
Jun-hyuk : "Siapkan semua senjata kalian, dan jangan lengah!"
Pasukan : "Nee tuan"
*Sudah di posisi masing-masing*
Pertempuran di mulai, suara tembakan terdengar dari arah mana saja. Sampai lah Jun-hyuk, Jun-yi, Taeyong, In-Jeong, dan Sung-yoon di tempat dimana In-na dan Nam-gil disekap juga ditempat Hyuk-yoo dan istrinya sedang santai seperti tak ada masalah.
Hyuk-yoo : *tepuk tangan* "Aigoo cucuku dan anakku sangat pintar bertempur ternyata, Jun-hyuk~ssi, Jun-yi~ssi amazing"
Hyuk-yoo : "Wah wah wah, Taeyong~ssi ternyata kau bersekongkol dengan mereka hmm? okey. Dan kau Sung-yoon mengapa kau ada disini eoh??"
Jun-yi : "Lepaskan orang tua ku!!"
Hyuk-yoo : "Hey sayang tidak baik berteriak kepada orang yang lebih tua seperti itu, ini pasti ajaran darah daging musuhku kan hahaha sudah kuduga" *mendekat ke Jun-yi dan menamparnya hingga Jun-yi terjatuh*
Jun-hyuk : "Jangan pernah kau sentuh adikku dengan tangan kotormu itu tuan"
Hyuk-yoo : "Aigoo, cucuku yang tampan ini sangat berani yaa" *ingin meninju Jun-hyuk namun di tahan* "Selain pemberani, ternyata cukup kuat juga kau"
In-Jeong : "Appa cukup!!"
Hyuk-yoo : "Kenapa hmm kau tidak suka?"
*In-jeong menodongkan pistol ke Hyuk-yoo*
Hyuk-yoo : "Apa kau benar-benar ingin membunuhku hmm?"
In-Jeong : "Aku akan benar-benar membunuhmu jika kau sudah sangat keterlaluan"
*Hyuk-yoo mengeluarkan pistol yang ia sembunyikan di belakangnya*
Hyuk-yoo : "Aku tidak selengah itu anakku"
In-Jeong : "Appa tolong dengarkan penjelasan dari Tuan Kim terlebih dahulu"
Sung-yoon : "Hyuk-yoo~aa aku ingin meminta maaf karena sudah membuat salah paham antara kamu dengan Jong-gug. Aku sebenarnya dulu adalah musuh dari Jong-gug maka dari itu aku ingin menghancurkan hubungan persahabatan kalian."
Hyuk-yoo : "Jadi sebenarnya eomma ku meninggal memang karena ia sudah tua dan kau membuat kejadiannya seperti Jong-gug yang sudah membunuhnya?"
Sung-yoon : "Nee, mianhae"
Hyuk-yoo : "Dasar kau Sung-yoon ssiiii!!!" *menembak Sung-yoon tepat di perutnya*
Sung-yoon : "Akhh"
In-jeong : "Appa!! cukup, tidak akan ada yang selesai jika hanya ada kekerasan" *membantu Sung-yoon* "cepat panggilkan ambulans" *suruhnya pada anak buahnya*
Jun-yi : "Sekarang apa kau masih belum sadar kesalahanmu? apa kau menyadari sifat mu yang sangat haus akan harta? apa kau sadar kalau kau lah penyebab dari semua masalah yang timbul???"
Na-yoon : "Jun-yi~ssi maafkan halmeoni dan harabeoji ya?" *menangis*
Jun-hyuk : "Jadi ternyata harus di beri tahu baru sadar ahaha"
Jun-yi : "Lepaskan eomma dan appaku!"
Hyuk-yoo : "Nee" *melepaskan tali ikat dari tubuh Nam-gil dan In-na*
Jun-yi : "Eomma appaaa" *memeluk mereka berdua diikuti oleh Jun-hyuk*
Sungguh suasana yang mengharukan
In-na : "Sayaangg, eomma sangat merindukan mu"
Nam-gil : "Appa juga merindukan kalian berdua"
Hyuk-yoo : "Maafkan aku Nam-gil~ssi, In-na~ssi, mulai sekarang aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, dan mulai sekarang aku merestui hubungan kalian berdua"
In-na : "Gomawo appa eomma"
Akhirnya masalah pada keluarga ini selesai juga. Tuan Sung-yoon pun masih bisa diselamatkan. 1 minggu setelah itu mereka mengadakan makan malam bersama di mansion keluarga Lee. Semua orang datang termasuk Nam-joo, Nam-yoo, keluarga Taeyong, dan tentunya keluarga Soo-na.
Hyuk-yoo : "Maafkan aku temanku"
Jong-gug : "Tidak apa-apa aku sudah memaafkanmu, tenang saja"
Na-yoon : "Mi-rae~ssi aku juga meminta maaf padamu ya selama ini aku sudah keterlaluan padamu"
Mi-rae : "Nee gwaenchana, aku sudah memaafkanmu"
*Skip 6 bulan kemudian*
*Sedang melihat Taeyong dan Soo-na bercanda bersama* (so sweet banget ga tuh)
Jun-yi: "Ya Oppa, lihatlah bukankah Soo-na dan Tae-yong sangat cocok untuk menjadi couple?"
Jun-hyuk : "Eoh betul sekali"
Dae-ho : "Aku juga sangat setuju jika mereka menjadi couple hahaha"
Jun-hyuk & Jun-yi : "Nee hahaha"
Jun-yi : "Yaaaa Soo-na yaa, siniii"
Soo-na : "Waeeee? Kau sangat menganggu waktu romantisku"
Jun-yi : "HAHAHAHA apa kau menyukai Taeyong eoh?"
Soo-na : "Hehe nee aku menyukainya, kau tahu dia adalah anak yang sangat baik"
Jun-yi : "Terserah mu lah, lalu apa menurutmu dia menyukai mu juga?"
Soo-na : "Tentuu, masa iya dia tidak terpesona dengan kecantikanku yang bak bidadari ini"
Jun-hyuk : "Ngaca mba, masih cantikkan juga eomma dan adikku" *nyindir*
Dae-ho : "Itu benar imo dan Jun-yi masih jauuhh lebih cantik dari pada kau nenek sihir"
Soo-na : "Yaakk kalian benar-benar menyebalkan"
Jun-yi : "Hahaha sudah cukup"
*Taeyong datang menghampiri mereka ber-empat*
Taeyong : "Permisiii, boleh aku ikut ngobrol dengan kalian" *masih agak merasa bersalah atas kesalahannya dulu*
Jun-yi : "Tentu oppaa, kemarilah"
Taeyong : "Eoh makasih"
*Taeyong duduk*
*Setelah ngobrol bareng Soo-na pulang duluan*
Dae-ho : "Yaa Taeyong~aa apa kau menyukai Soo-na?"
Taeyong : *kaget* "Eoh, bagaimana kau tahu?"
Jun-yi : "Dari tatapanmu padanya sudah menjelaskan everything oppa"
Taeyong : "Aigoo benar kah? aku takut dia mengetahuinya"
Jun-hyuk : *berbicara dengan cuek* "Buat apa juga takut, sudah tentu dia akan menerimamu"
Taeyong : "Bagaimana kau tahu eoh?"
Jun-hyuk : "Dia tadi bilang pada kita semua kalau dia juga menyukai mu"
Taeyong : *senang* "Eoh jinjjaa"
Jun-yi : "Nee"
Taeyong : "Bisakah kalian membantuku? aku mau membuat surprise untuknya besok"
Dae-ho : "Tentu, kau butuh apa?"
Taeyong : "Besok saat pulang sekolah kalian suruh Soo-na untuk ke taman belakang sekolah ya"
Jun-yi : "Arasseo itu sangat mudah"
Taeyong : "Gomawo semuanyaa"
*Skip besok pulang sekolah*
*Jun-yi pov*
Jun-yi : "Soo-na~yaa ikut aku yuk, kata orang-orang di halaman belakang ditanami bunga-bunga yang indah, jadi halaman belakang sekarang jauuhh lebih indah"
Soo-na : "Wahh jinjja aku sangat menyukai bunga, yaudah kajja"
Jun-yi : "Karena itu lah aku mengajakmu eonni"
*Mereka berdua ke halaman belakang*
Soo-na : "Yaa Jun-yi~ssi apa kau menipuku?"
Jun-yi : "Tunggu sebentar eonni"
*Jun-yi pergi*
Soo-na : "Haisshh anak itu memang benar-benar jail, ya sudah kalau gitu aku kembali ke kelas saja"
*Tiba-tiba bunga-bunga berjatuhan dari atas*
Taeyong : "Apa kau benar-benar mau kembali ke kelas?"
Soo-na : "Oh yaa!" *kaget + salting* "Oemji Taeyong oppa apa yang kau lakukan disini?"
Taeyong : "Untuk menjadikanmu kekasihku tentunya"
Soo-na : *speechless+kaget+salting* Batin "AAAAAAAAAAA Ya tuhan aku mimpi apa kemariinn?"
Taeyong : "Aku memang tidak pandai berkata-kata, tapi to the point aja, will you be mine?"
Soo-na : *masih bengong+kaget*
Taeyong : "Soo-na~yaa apa kau menolakku?"
Soo-na : *akhirnya tersadar* "Eoh, aniyoo, tentu aku menerimamu <3"
Taeyong : "Jinjjaa" *senang* *peluk soo-na* "Gomawoyoo"
Soo-na : *bales peluk* "Hehe gwaenchana aku juga menyukaimu ko"
*Jun-yi, Jun-hyuk, dan Dae-ho datang*
Jun-yi : "Selamat Soo-na~yaaa"
Soo-na : *memeluk Jun-yi* "AAAA Gomawo chinguu"
Jun-hyuk : "Congrats broo"
Dae-ho : "Nee selamat Taeyong~ssi"
Taeyong : "Gomawoo"
Jun-hyuk : *Menoel kepala Soo-na* "Yaa apa kau tidak berterima kasih pada ku dan Dae-ho?"
Soo-na : "Eoh memangnya kalian membantu apa?" *sok ngerti mereka ga bantu apa-apa*
Dae-ho : "Hohoho, kau ini memang benar-benar ingin dijitak" *menjitak kepala soo-na*
Soo-na : *mengadu ke Taeyong* "AAAA Oppa mereka jahat sekali"
Taeyong : "Sayang harusnya kau tahu kalau mereka itu yang tadi menjatuhkan kelopak bunga-bunga itu, bahkan mereka rela naik ke rooftop agar bisa maksimal"
Soo-na : "Eoh jinjjayo?" *mendekat ke Jun-hyik dan Dae-ho yang sok cool+sombong*
Dae-ho : "Kau dengar itu nona kecentilan?"
Soo-na : "Hehe mianhae aku kira kalian tidak membantu apa-apa" *membujuk Jun-hyuk dan Dae-ho agar tidak ngambek*
Jun-hyuk : "Haishh cukup, gwaenchana lupakan saja"
Soo-na : "Mianhae eoh?"
Dae-ho : "Dasar centil, hmm"
Moral : "Jangan pernah membiarkan keadaan mengalahkanmu, diri mu sendiri lah yang harusnya menaklukan keadaan sesulit apapun itu"
~HAPPY ENDING~
Comments
Post a Comment